Pages

Selasa, 25 Agustus 2009

menghina orang di bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan bulan yang pemaaf. Biasanya orang2 di bulan Ramadan ini, selalu meminta maaf kepada orang yang telah dia sakiti di bulan2 lalu. Bulan Ramadan biasanya pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka di tutup serapat-rapatnya.

Saat aku mengikuti pesantren Ramadan di sekolahku yang tercinta yaitu SMPN 2 Bandung, aku diajarkan bahwa dibulan Ramadan ini kita harus menambah keimanan kita, untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Saat awal pesantren, teman2ku meminta maaf kepadaku karena teman2ku selalu menghinaku. Beberapa hari kemudian saat hari Rabu aku pesantren, sebelum dan setelah solat duha di GOR SMPN 2, aku bertemu Raka Abi zubair, Aku menghampirinya tetapi Raka malah menghinaku seperti ini "hay Rak" ujar saya, Lalu Raka menjawab "ADUH ADA ORANG YANG NGOMONG DI SEBELAHKU" ujar Raka padaku. Aku bertanya2 mengapa kamu jadi seperti ini! dalam hati saya. Lalu Ikhsan datang dan kaget melihatku, dia menjawab "wes ada gempor ey" kata Ikhsan padaku, lalu Deiv di sebelahku menertawakanku. Ganesa pun begitu saat aku ingin berbicara padaku. Akhirnya aku sendiri hanya bersabar.

Saat jam 11 siang, aku dan teman2 disuruh Ke GOR oleh Kaka pembina dari UPI. Setelah di GOR, aku sedang berbicara dengan irsyad tetapi beberapa menit kemudian Raka pun datang dan membisiki telinga irsyad. "Syad, km teh ngomong ma siapa sih? sama hantu ya!" ujar Raka, Irsyad pun menjawab "oh, aku tidak ngomong ma siapa2". Aku pun ga segan2 ingin memukul Raka tetapi aku sadar bahwa di bulan ramadan tidak boleh ada masalah yang berkaitan dengan batin seseorang. Akhirnya Irsyad dan juga Raka menghina saya.

Setelah itu, Rifa pun datang menghampiriku dengan muka yang sebel kepadaku karena aku Menggangu Rifa saat pesantren, Rifa pun bilang padaku "udah lah Di, kamu teh jangan banyak ngehayal", Irsyad memberi tahu kepada Rifa "Fa, kamu teh ngomong sama siapa?", Rifa menjawab "oh iyaya. Mana ya Adi itu ya". Aku pun menjadi tertekan dengan semua ini dan aku hampir marah kepada mereka yang telah menghina saya padahal sekarang adalah bulan Ramadan. Hawa nafsuku sudah tidak tahan dengan omongan mereka. Akhirnya Irsyad jalan sembarangan dan menabrakku dengan berkata "duh, apa ini, ada yang menabrakku". Padahal Irsyad menabrakku. Aku sudah ga tahan dengansemua ini. Mungkin mereka sudah tidak ingin berteman denganku cuma gara2 aku tuh adalah orang yang culun, lemah, dan juga bodo yang dapat membuat mereka terkontaminasi untuk mengejekku.

Saat jam 12 siang, tepatnya aku pulang dari sekolah, aku ingin berbicara pada Irsyad bahwa sebenarnya Irsyad cuma bercanda, tetapi yang lainnya apakah mereka merasa serius untuk menghina saya???

Aku teringat saat ceramah Tarawih di Masjid Al-hasanah, salah seorang penceramah yang bernama Bpk. Ustd. H. Iwan Ahmad Siswandi mengatakan "BAHWA DI BULAN RAMADAN INI, KITA TIDAK BOLEH SALING MENGHINA ORANG LAIN, WALAUPUN ORANG LAIN ITU TELAH MENGEJEK ORANG YANG TELAH MENGHINANYA SEKARANG" Dan setelah itu penceramah memberi tahukan bahwa "DI BULAN PUASA INI, MUSUH KITA CUMA ADA SATU, YAITU HAWA NAFSU" Akhirnya pun aku teringat perkataan Pak Iwan Di masjid Al-hasanah.

2 komentar: