Pages

Jumat, 25 September 2009

Rumah makan Bingcau di Martapura

Saat setelah lebaran idul fitri lalu, aku dan saudara2ku jalan-jalan ke Matrapura. Martapura adalah kota pusat produksi intang terbanyak di Kalimantan selatan. Di Martapura ini, kita bisa membeli berbagai macam perhiasan seperti halnya kalung, gelang, cincin dan anting.

Aku dan saudara2ku pergi ke Martapura, dan sebelum ke Martapura, kami mampir ke rumah saudaraku di daerah Kayu tangi. Di rumah saudara kami yang di Kayu tangi, kami semua makan makanan yang ada di sana, dan saudaraku memberi hidangan yaitu pempek Palembang dan juga es krim.

Setelah kami berpamitan dari saudara kami, akhirnya kami pergi menuju Martapura. Dari Banjarmasin menuju Martapura, kita harus melewati sebuah jalan yang terpanjang di Banjarmasin yaitu jalan Ahmad Yani (kalau di Bandung berarti jalan yang terpanjang adalah jalan Soekarno Hatta).

Diperjalanan, aku dan kedua saudaraku bermain-main dan bercandaan. Ketika itu aku ngebodor, maklum orang di Banjarmasin rata2 orangnya tidak bisa diajak kompromi dan mengira kalau ada yang ngebodor, mereka suka tiba2 memukul orang yang sedang ngebodor tersebut. Ketika aku ngebodor yang tidak ada kaitannya dengan ejekan orang, mereka berdua suka sebel dan kesel kalau ada orang yang sedang ngebodor. Aku heran dengan keanehan mereka karena mereka itu suka tiba2 mukul. Dan ahkirnya aku menghentikan kebodoranku sementara.

Setelah sampai di Martapura, anehnya kita tidak ke pusat perjualan perhiasan/intan tetapi malah pergi ke rumah makan di daerah pedesaan Martapura. Rumah makan itu namanya adalah RUMAH MAKAN BINGCAU. Rumah makan ini sekaligus ada objek wisata (danau) terkenal dengan makanannya IKAN PATIN. Ikan patin disini ukurannya besar dan bersarnya ada yang sampai seukuran dengan tubuh saudaraku yang masih berumur 2 tahun. Aku sangat kaget sekali karena ikan yang aku temui saat itu ukuannya besar sekali, dan harus berhati-hati karena ikan ini saking besarnya hingga bisa memakan jari tangan orang dewasa.

Kami pun makan2 disana dengan ikan patin yang berukuran kecil dan setelah makan, kami istirahat di sana selama 1 jam lebih hingga sore hari. Saat istirahat, aku kerjaannya hanya main facebook dan yman. Paman dan bibiku tidur dan kedua saudaraku melihat ikan patin raksasa itu dipancing. Setelah selesai istirahat, kami pun akhirnya pulang ke rumahku di sungai jingah dan langsung melaksanakan solat magrib!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar